Rabu, 24 November 2010

alasan warga merapi tidak mau mengungsi saat merapi mengalami erupsi


Di saat status merapi dinyatakan awas ternyata tidak semua warga yang berada di sekitar lereng ataupun yang berada dalam daerah bahaya merapi semuanya mau mengungsi. Warga beralasan yang merupakan sumber kehidupan mereka, adalah mulai dari pertanian hingga peternakan. Secara kultural ada semacam ikatan kuat antara masyarakat di sana dengan gunung berapi itu karena mereka merasa aman dan nyaman secara ekonomis.

Dengan kata lain mereka tidak bisa begitu saja meninggalkan sumber mata pencaharian yang sangat penting bagi mereka untuk tinggal di tempat pengungsian. Selain itu berdasarkan fakta yang ada penyebab warga di lereng merapi tidak mau diungsikan diakibatkan oleh tingkat kepercayaan warga yang masih tinggi terhadap hal-hal mistis, hal itu dapat terlihat dari tingkat kepercayaan warga terhadap keberadaan juru kunci merapi yang dapat mencegah agar merapi tidak meletus, kepercayaan warga kepada hal tersebut semakin kuat ketika merapi yang diisukan akan meletus tahun 2006 ternyata tidak jadi meletus,hal tersebut juga menyebabkan tingkat kepercayaan warga terhadap para ahli geologi dan pemerintah pun juga menurun dan lebih mempercayai sang juru kunci.

Dan satu lagi yang membuat warga tidak mau mengungsi lantaran warga enggan meninggalkan hewan ternak mereka serta harta benda mereka. Jadi warga lebih memilih tinggal di rumah untuk menjaga hewan ternak mereka serta harta benda meskipun para relawan telah membujuk untuk mengungsi, akibatnya setelah merapi benar-benar meletus pada sore hari banyak warga yang tidak dapat selamat dari keganasan awan panas merapi.



Jadi intinya warga merapi enggan mengungsi dikarenakan oleh tingkat kepercayaan mereka terhadap juru kunci yang masih tinggi serta mereka enggan meninggalkan harta benda dan pergi ke pengungsian.
Dan faktor lain yang menyebabkan warga tidak mau segera mengungsi adalah adanya keyakinan masyarakat bahwa daerah dimana mereka tinggal tidak akan terkena dampak letusan gunung Merapi.

Contohnya penduduk desa Kinahrejo, kabupaten Sleman, merasa yakin bahwa mereka akan terhindar dari letusan gunung Merapi. Selama ini, desa ini selalu luput dari ancaman Merapi. Namun yang terjadi, desa yang terletak 4 km dari puncak gunung Merapi ini luluh lantak terkena awan panas pada 26 Oktober 2010. Yang menyebabkan 31 warganya tewas.