Selasa, 07 Januari 2014

LAGU/ALBUM JAZZ TERBAIK

1. Kind Of Blue - Miles Davis
2. A Love Supreme - John Coltrane
3. Mingus Ah Um - Charles Mingus
4. Brilliant Corners - Thelonious Monk
5. Time Out - Dave Brubeck
6. The Blues & The Abstract Truth - Oliver Nelson
7. The Incredible Jazz Guitar - Wes Montgomery
8. Song For My Father - Horace Silver
9. Out To Lunch - Eric Dolphy
10. The Shape Of Jazz To Come - Ornette Coleman
11. Virtuoso - Joe Pass
12. Giant Steps - John Coltrane
13. In A Silent Way - Miles Davis
14. Somethin' Else - Cannonball Adderley
15. Idle Moments - Grant Green
16. Inner Mounting Flame - Mahavishnu Orchestra
17. Sax Colossus - Sonny Rollins
18. Speak No Evil - Wayne Shorter
19. Heavy Weather - Weather Report
20. Sidewinder - Lee Morgan
21. Birth Of The Cool - Miles Davis
22. Black Codes (From The Underground) - Wynton Marsalis
23. Conference Of The Birds - Dave Holland
24. Monk's Dream - Thelonius Monk
25. Bright Size Life - Pat Metheny
26. Maiden Voyage - Herbie Hancock
27. My Favorite Things - John Coltrane
28. Spectrum - Billy Cobham
29. Percussion Bitter Sweet - Max Roach
30. Jaco Pastorius - Jaco Pastorius
31. Midnight Blue - Kenny Burrell
32. Birds Of Fire - Mahavishnu Orchestra
33. Go - Dexter Gordon
34. Getz/Gilberto - Stan Getz & Joao Gilberto
35. And His Mother Called Him Bill - Duke Ellington
36. The Real McCoy - McCoy Tyner
37. Romantic Warrior - Return To Forever
38. Milestones - Miles Davis
39. Hand Jive - John Scofield
40. Moanin - Art Blakey
41. Night Hawk - Coleman Hawkins
42. Django - Modern Jazz Quartet
43. Now He Sings, Now He Sobs - Chick Corea
44. Time Is Of The Essence - Michael Brecker
45. Supersonic Jazz - Sun Ra
46. Bird & Diz - Charlie Parker/Dizzy Gillespie
47. Blue Train - John Coltrane
48. The Black Saint & The Sinner Lady - Charles Mingus
49. Mister Magic - Grover Washington Jr.
50. One Of A Kind - Bill Bruford
51. Bumpin' - Wes Montgomery
52. Miles Ahead - Miles Davis
53. Elegant Gypsy - Al DiMeola
54. Headhunters - Herbie Hancock
55. Bitches Brew - Miles Davis
56. Empyrean Isles - Herbie Hancock
57. Cool Struttin' - Sonny Clark
58. The Great Summit - Duke Ellington/Louis Armstrong
59. Blues & Roots - Charles Mingus
60. Invitation To Openness - Les McCann
61. Rip, Rig & Panic - Rahsaan Roland Kirk
62. Soul Station - Hank Mobley
63. For Django - Joe Pass
64. Open Sesame - Freddie Hubbard
65. Play - Mike Stern
66. Ezz-thetics - George Russell
67. Point Of Departure - Andrew Hill
68. Living Legend - Art Pepper
69. Byrd In Flight - Donald Byrd
70. Life Time - Tony Williams
71. Solo Flight - Charlie Christian
72. Takin' Off - Herbie Hancock
73. Upfront - David Sanborn
74. Back At The Chicken Shack - Jimmy Smith
75. Study In Brown - Clifford Brown & Max Roach
76. Black Unity - Pharoah Sanders
77. Breezin' - George Benson
78. Solo Guitar - Ted Greene
79. Gateway - Dave Holland
80. The Elektric Band - Chick Corea
81. Infinity - McCoy Tyner
82. Money Jungle - Duke Ellington
83. The Far East Suite - Duke Ellington
84. We Free Kings - Rahsaan Roland Kirk
85. Timeless - John Abercrombie
86. Secret Story - Pat Metheny
87. Out Of The Cool - Gil Evans
88. Pure Desmond - Paul Desmond
89. Moonlighting - The Rippingtons
90. Arbour Zena - Keith Jarrett
91. Blues Dream - Bill Frisell
92. Return - Bill Connors
93. Mosaic - Art Blakey
94. Unit Structure - Cecil Taylor
95. Crossing - Oregon
96. Snide Remarks - Bill Stewart
97. Thembi - Pharoah Sanders
98. Plays W. C. Handy - Louis Armstrong
99. Spaces - Larry Coryell
100. Unity - Larry Young

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

Sistem Pendidikan Nasional (sebaiknya Anda tahu!)

Pelaksanaan pendidikan nasional berlandaskan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

.: Jalur Pendidikan
Jalur pendidikan terdiri atas:
1. pendidikan formal,
2. nonformal, dan
3. informal.

Jalur Pendidikan Formal
Jenjang pendidikan formal terdiri atas:
1. pendidikan dasar,
2. pendidikan menengah,
3. dan pendidikan tinggi.

Jenis pendidikan mencakup:
1. pendidikan umum,
2. kejuruan,
3. akademik,
4. profesi,
5. vokasi,
6. keagamaan, dan
7. khusus.

Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar.

Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar bagi setiap warga negara yang berusia 6 (enam) tahun pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya.

Pendidikan dasar berbentuk:
Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat; serta
Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat.

Pendidikan Menengah

Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar.

Pendidikan menengah terdiri atas:
1. pendidikan menengah umum, dan
2. pendidikan menengah kejuruan.

Pendidikan menengah berbentuk:
1. Sekolah Menengah Atas (SMA),
2. Madrasah Aliyah (MA),
3. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan
4. Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.

Pendidikan Tinggi

Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.

Perguruan tinggi dapat berbentuk:
1. akademi,
2. politeknik,
3. sekolah tinggi,
4. institut, atau
5. universitas.

Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program akademik, profesi, dan/atau vokasi.

Pendidikan Nonformal

Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.

Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional.

Pendidikan nonformal meliputi:
1. pendidikan kecakapan hidup,
2. pendidikan anak usia dini,
3. pendidikan kepemudaan,
4. pendidikan pemberdayaan perempuan,
5. pendidikan keaksaraan,
6. pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja,
7. pendidikan kesetaraan, serta
8. pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.

Satuan pendidikan nonformal terdiri atas:
1. lembaga kursus,
2. lembaga pelatihan,
3. kelompok belajar,
4. pusat kegiatan belajar masyarakat, dan
5. majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis.

Kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan.
Pendidikan Informal

Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.

Hasil pendidikan informal diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan.

.: Pendidikan Anak Usia Dini

Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar.
Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal.

Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk:
1. Taman Kanak-kanak (TK),
2. Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat.

Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk:
1. Kelompok Bermain (KB),
2. Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat.

Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.

.: Pendidikan Kedinasan

Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh departemen atau lembaga pemerintah nondepartemen.

Pendidikan kedinasan berfungsi meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam pelaksanaan tugas kedinasan bagi pegawai dan calon pegawai negeri suatu departemen atau lembaga pemerintah nondepartemen.

Pendidikan kedinasan diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal dan nonformal.

.: Pendidikan Keagamaan

Pendidikan keagamaan diselenggarakan oleh Pemerintah dan/atau kelompok masyarakat dari pemeluk agama, sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pendidikan keagamaan dapat diselenggarakan pada jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal.

Pendidikan keagamaan berbentuk:
1. pendidikan diniyah,
2. pesantren,
3. pasraman,
4. pabhaja samanera, dan bentuk lain yang sejenis.

.: Pendidikan Jarak Jauh

Pendidikan jarak jauh dapat diselenggarakan pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.

Pendidikan jarak jauh berfungsi memberikan layanan pendidikan kepada kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka atau reguler.

Pendidikan jarak jauh diselenggarakan dalam berbagai bentuk, modus, dan cakupan yang didukung oleh sarana dan layanan belajar serta sistem penilaian yang menjamin mutu lulusan sesuai dengan standar nasional pendidikan.

.: Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus

Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.

Pendidikan layanan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik di daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat adat yang terpencil, dan/atau mengalami bencana alam, bencana sosial, dan tidak mampu dari segi ekonomi.

**Warga negara asing dapat menjadi peserta didik pada satuan pendidikan yang diselenggarakan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sumber : unindra.ac.id

ORGANISASI


Organisasi dalam proses terbentuknya harus memiliki manfaat dan tujuan. Tujuan dari organisasi sendiri adalah :
1.      Standar pengawasan, yaitu mencocokan pelaksanaan dengan perencanaannya.
2.      Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan.
3.      Mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya), baik kualifikasinya  maupun kuantitasnya.
4.      Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan.
5.      Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat, biaya, tenaga, dan waktu.
6.      Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan.
7.      Menyerasikan dan memadukan beberapa subkegiatan.
8.      Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui.
9.      Mengarahkan pada pencapaian tujuan.

Fayol mengusulkan empat belas prinsip yang menurutnya dapat digunakan secara universal dan dapat diajarkan di sekolah-sekolah dan universitas-universitas. Banyak dari prinsip organisasi tersebut, meskipun kurang keuniversalannya, diikuti secara luas oleh para manajer dewasa ini:
1. Pembagian kerja, Prinsip ini sama dengan “pembagian kerja” Adam Smith. Spesialisasi menambah hasil kerja dengan cara membuat para pekerja lebih efisien.
2. Wewenang, Manajer harus dapat member perintah. Wewenang memberikan hak ini kepadanya,. Tetapi wewenang berjalan seiring dengan tanggung jawab. Jika wewenang digunakan, timbullah tanggung jawab. Agar efektif, wewenang seorang manajer harus sama dengan tanggung jawabnya.
3. Disiplin, Para pegawai harus mentaati dan menghormati peraturan yang mengatur organisasi. Disiplin yang baik merupakan hasil dari kepemimpinan yang efektif, suatu saling pengertian yang jelas antara manajemen dan para pekerja tentang peraturan organisasi serta penerapan hukuman yang adil bagi yang menyimpang dari peraturan tersebut.
4. Kesatuan komando, Setiap pegawai seharusnya menerima perintah hanya dari seorang atasan.
5. Kesatuan arah, Setiap kelompok aktivitas organisasi yang mempunyai tujuan sama harus dipimpin oleh seorang manjer dengan menggunakan sebuah rencana.
6. Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan individu. Kepentingan seorang pegawai atau kelompok pegawai tidak boleh mendahulukan kepentingan organisasi secara keseluruhan.
7. Remunarasi, Para pekerja harus digaji sesuai dengan jasa yang mereka berikan.
8. Sentralisasi, ini merujuk kepada sejauh mana para bawahan terlibat dalam pengambilan keputusan. Apakah pengambilan keputusan itu disentralisasi (pada manajemen) atau disentralisasi (pada para bawahan) adalah proporsi yang tepat. Kuncinya terletak pada bagaimana menemukan tingkat sentralisasi yang optimal untuk setiap situasi.
9. Rantai scalar, Garis wewenang dari manajemen puncak sampai ke tingkat yang paling rendah merupakan rantai scalar. Komunikasi harus mengikuti rantai ini. Tetapi, jika dengan mengikuti rantai tersebut malah tercipta kelambatan, komunikasi silang dapat diizinkan jika disetujui oleh semua pihak, sedangkan atasan harus diberitahhu.
10. Tata tertib, Orang dan bahan harus ditempatkan pada tempat dari waktu yang tepat.
11. Keadilan, Para manajer harus selalu baik dan jujur terhadap para bawahan
12. Stabilitas masa kerja para pegawai, Perputaran (turnover) pegawai yang tinggi adalah tidak efisien. Manajemen harus menyediakan perencanaan personalia yang teratur dan memastikan bahwa untuk mengisi kekosongan harus selalu adda pengganti
13. Inisiatif, Para pegawai yang diizinkan menciptakan dan melaksanakan rencana-rencana akan berusaha keras
14. Esprit de corps, Mendorong team spirit akan mmembangun keselarasan dan persatuan di dalam organisasi (dari sebuah sumber buku)

Konsep pembagian tenaga kerja diberikan pada berbagai bagian tugas tertentu diantara sejumlah anggota organisasi sehingga produksi dibagi menjadi sejumlah langkah-langkah/tugas-tugas dengan tanggung jawab penyelesaian yang diberikan pada individu tertentu. Terdapat juga keuntungan dan kerugian Pembagian Tenaga Kerja. Berikut ini adalah keuntungan pembagian tenaga kerja.
1.      Pekerja berspesialisasi dalam tugas tertentu sehingga keterampilan dalam tugas tertentu meningkat,
2.      Tenaga kerja tidak kehilangan waktu dari satu tugas ke tugas yang lain,
3.      Pekerja memusatkan diri pada satu pekerjaan dan membuat pekerjaan lebih mudah dan efisien, dan
4.      Pekerja hanya perlu mengetahui bagaimana melaksanakan bagian tugas dan bukan proses keseluruhan produk.
Selain keutungan pembagian tenaga kerja terdapat juga kerugian pembagian tenaga kerja. Berikut ini adalah kerugian pembagian tenaga kerja.
1.      Pembagian kerja hanya dipusatkan pada efisiensi dan manfaat ekonomi yang mengabaikan variabel manusia, dan
2.      Kerja yang terspesialisasi cenderung menjadi sangat membosankan yang akan berakibat tingkat produksi menurun.

Menurut Chester Barnard akan makin banyak perintah manajer yang diterima dalam jangka panjang apabila terdapat hal-hal mengenai jika :
1.      Saluran formal dari komunikasi digunakan oleh manajer dan dikenal semua anggota organisasi,
2.      Tiap anggota organisasi telah menerima saluran komunikasi formal melalui mana dia menerima perintah,
3.      Lini komunikasi antara manajer bawahan bersifat langsung,
4.      Rantai komando yang lengkap,
5.      Manajer memiliki keterampilan komunikasi yang memadai,
6.      Manajer menggunakan lini komunikasi formal hanya untuk urusan organisasional, dan
7.      Suatu perintah secara otentik memang berasal dari manajer.


Minggu, 05 Januari 2014

PERBAIKAN SISTEM TRANSPORTASI JAKARTA


Ahli tata kota Marco Kusumawijaya mengatakan karena sudah sangat dibutuhkan, perbaikan sarana transportasi di Jakarta harus dimulai dari yang  sederhana terlebih dahulu dengan menggunakan anggaran pemerintah daerah.

Menurut Marco, pembenahan sistem transportasi Jakarta harus dimulai dengan memperbaiki sistem bus karena biayanya relatif murah.

“Menurut saya tepat jika kita mulai dengan memperbaiki sistem bus dulu. Kapasitas sistem bus kita ini mesti ditingkatkan antara tiga sampai lima kali, dan itu biayanya relatif murah. Tetapi memang memerlukan pembenahan sistem, dan perbaikannya itu berkesinambungan karena yang diperbaiki adalah manajemen dan sumber daya manusianya,” ujar Marco, yang juga direktur Rujak Center for Urban Studies, kepada VOA di Jakarta.

“Berbeda kalau kita membuat MRT  itu kan seolah-olah membangun sistem baru, tetapi kadang-kadang kita ini pintar membangun sistem baru  tetapi yang lama dibiarkan membusuk  nanti mengganggu juga ke keseluruhannya.”

Marco berpendapat, upaya memperbaiki sistem transportasi di Jakarta dapat menggunakan anggaran negara dan anggaran pemerintah daerah. Jika rencana perbaikan berupa investasi besar, misalnya kereta bawah tanah dan monorel, menurutnya, harus melalui pemerintah pusat karena butuh biaya besar. Kemungkinan, ditambahkannya, pemerintah pusat juga akan berupaya kerjasama dengan investor lokal dan asing.

Sebelumnya, Menteri Koordinasi bidang Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan pemerintah pusat sangat mendukung upaya pemerintah daerah Jakarta untuk meningkatkan sistem transportasi.

“Sebetulnya DKI sudah punya planning, planningnya adalah membentuk semacam elevated busway (jalur bus yang dinaikkan). Silakan, apakah dilanjutkan monorel, atau elevated busway atau apapun namanya, yang penting itu berjalan,” ujar Hatta.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Suryo Bambang Sulisto mengatakan bahwa jika pihak swasta akan dilibatkan dalam pembangunan sistem transportasi Jakarta, investor siap berinvestasi. Ia menambahkan, kemacetan dan minimnya fasilitas transportasi yang layak di Jakarta sangat mengganggu kinerja ekonomi di pusat ibu kota dan berpengaruh negatif terhadap ekonomi nasional.

“Siap untuk terjun, kalau perlu kita berinvestasi disitu, problem masalah kemacetan ini sudah sangat parah dan saya kira nggak bisa lagi ditolerir,” ujar Suryo.

Saat melakukan kunjungan ke berbagai lokasi untuk mengetahui secara langsung sarana transportasi ibu kota beberapa waktu lalu, Gubernur Jakarta yang baru, Joko Widodo, terkejut dengan kondisi yang ada saat ini.

“Kopaja, Metro Mini yang dulu saya naiki tahun 1985 sekarang masih ada. Ada yang [sudah berusia] 15, 20, 30 tahun. Kendaraan itu sudah tidak layak. Bus itu sudah tidak layak. Ini di ibukota negara, sehingga perlu ada peremajaan total, entah dengan pola subsidi atau hibah,” ujar Joko.

Selain perbaikan sarana transportasi berupa angkutan umum, pemerintah pusat dan daerah juga berencana meningkatkan ruas jalan. Pemerintah Daerah Jakarta mencatat dari panjang jalan yang ada di Jakarta saat ini mencapai 7.200 kilo meter, hanya 60 persen dalam kondisi layak digunakan.

Dengan pertumbuhan jumlah kendaraan sekitar 1.200 unit per hari, sementara pertumbuhan panjang dan luas jalan sekitar 0,01 persen per tahun, Jakarta diperkirakan macet total pada 2014 mendatang.

Selain itu, luas wilayah daratan Jakarta sekitar 661 kilometer persegi harus menanggung aktivitas masyarakat yang berjumlah sekitar 12 juta orang pada siang hari dan sekitar 10 juta orang pada malam hari.

KEWIRAUSAHAAN

Menurut Soeparman Spemahamidjaja Kewirausahaan adalah suatu kemampuan (ability) dalam berfikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak tujuan, siasat kiat dan proses dalam menghadapi tantangan hidup. Kata Wirausaha sendiri merupakan gabungan dua kata yangdisatukan yaitu wira dan usaha. Wira artinya adalah pahlawan, laki-laki, sifat jantan, perwira. Usaha artinya kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran atau badan untuk mencapai suatu tujuan. Dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah entrepreneur. Sedangkan Wirausahawan menurut Joseph Schumpeter (1934) adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk memperkenalkan produk baru, memperkenalkan metode produksi baru, membuka pasar yang baru (new market), memperoleh sumber pasokan baru dari bahan/ komponen baru, atau menjalankan organisasi baru pada suatu industri. 
Sikap dan perilaku merupakan suatu sifat seseorang yang terbentuk dari kebiasaan atau yang sering dilakukan. Perilaku kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor-faktor itu adalah hak kepemilikan (property right), kemampuan/ kompetensi (competency/ability), dan insentif (incentive), sedangkan faktor eksternalnya meliputi lingkungan (environment). Dengan demikian Sikap dan perilaku dapat dirubah oleh diri sendiri dan atau oleh adanya tekanan/pengaruh lingkungan. Adanya pengaruh dari dalam diri sendiri dan dari luar lingkungan bergaul maka tumbuhlah sikap dan perilaku individu yang spesifik. Ada 3 jenis perilaku kewirausahaan yaitu:
1. Memulai inisiatif.
Memulai inisiatif berarti memiliki pola pikir yang luas dan kreatif serta suatu tekad yang bulat ingin berwirausaha.
2. Mengorganisasi dan mereorganisasi mekanisme sosial/ekonomi untuk merubah sumber daya dan situasi dengan cara praktis.           
Artinya seorang wirausaha harus mampu merubah semua faktor yang mempengaruhi dalam kelangsungan usahanya secara praktis untuk menunjang kelancaran usahanya.
3. Diterimanya resiko
Seorang wirausaha juga harus bisa meenerima segala resiko dalam menjalankan usahanya yaitu suatu kegagalan dalam usahanya.

            Wirausahawan sendiri memiliki karakteristik yang dijabarkan oleh McClelland. Karakterisitik wirausahawan menurut Mcclelland yaitu :
1.    Keinginanan untuk berprestasi
2.    Keinginan untuk bertanggung jawab
3.    Preferensi kepada resiko-resiko menengah
4.    Persepsi kepada kemungkinan berhasil
5.    Rangsangan oleh umpan balik
6.    Aktifitas energik
7.    Orientasi ke masa depan
8.    Keterampilan dalam pengorganisasian
9.    Sikap terhadap uang
Sedangkan karakteristik wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi yaitu :
a.    Kemampuan inovatif
b.    Toleransi terhadap kemenduaan 
c.    Keinginan untuk berprestasi
d.   Kemampuan perencanaan realistis
e.    Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan
f.     Obyektifitas
g.    Tanggung jawab pribadi
h.    Kemampuan beradaptasi
i.      Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator

Wirausahawan selain mempunyai karakterisitik, harus juga mempunyai semangat dalam mencapai tujuan. Kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan seperti yang dikemukakan oleh Mcclelland adalah :
1.    Kebutuhan untuk beradaptasi (nAch)
N ach adalah motivasi untuk berprsetasi, kerena itu karyawan akan berusaha mencapai prestasi tertingginya.
2.    Kebutuhan untuk berafiliasi (n Afil)
Adalah hasrat untuk berhugungan yang erat secara akrab dan kooperatif dengan penuh sikap persahabatan.
3.    Kebutuhan untuk berkuasa (n Pow)
Adalah kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa paksaan tidak akan berperilaku demikian atau mempengaruhi orang lain.\

Dalam menjalankan jiwa wirausaha maka perlu dicari peluang usaha baru. Peluang usaha baru dapat ditemukan dengan menentukan sumber-sumber gagasan. Sumber gagasan dapat berupa kebutuhan akan sumber penemuan, kebutuhan akan hobi, dengan mengamati kecendrungan serta dat juga dengan mengamati kekurangan produk dan jasa yang ada. Peluang usaha yang didapatkan tentunyqa harus mempertimbangkan pulang pokok. Unsur analisa pulang pokok ini antara lain seperti biaya tetap, biaya variable, biaya total, pendapatan total, serta keuntungan dan kerugian dan titik pulang pokok.
Usaha yang telah berdiri tentunya memiliki kepemilikan. Pembagian bentuk kepemilikan ini dapat dibedakan dengan :
1.    Pemilikan tunggal (firma)
Dimilik dan dijalankan oleh 1 orang dan pemilik tidak perlu membagi laba.
2.    Kongsi
Ada perjanjian tertulis dan dimiliki 2 orang atau lebih dengan umur perusahaan terbatas. Pemilikan bersama atas harta.
3.    Perusahaan perseroan
Perusahaan dengan badan hokum dan kepemilikan saham terbatas pada jumlah saham yang dimilki dengan pemilikan dapat berpindah tangan serta kesistensi relative stabil atau permanen.


            Perusahaan yang telah berjalan maka perlu perekrutaan sumber daya manusia. Perekrutan sumber daya manusia dapat dilakukan dengan cara perekrutan karyawan dengan penarikan tenaga kerja. Kemudian dengan seleksi calon karyawan berdasarkan kemampuan yang dibutuhkan. Karyawan yang diseleksi kemudian dilatih oleh perusahaan dengan penilaian hasil kerja apakah sesuai yang diharapkan atau tidak. Tahapan seleksi karyawan dapat berupa penyaringan dari rekaman berkas data kemudian dengan wawancara dilanjutkan tes kecerdasan, tes bakat, tes kepribadian. Setalah itu dapat dilihat dari rujukan prestasi yang dilanjutkan dengan wawancara dan pemeriksaan kesehatan.