Menurut Soeparman Spemahamidjaja Kewirausahaan
adalah suatu kemampuan (ability)
dalam berfikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber
daya, tenaga penggerak tujuan, siasat kiat dan proses dalam menghadapi
tantangan hidup. Kata Wirausaha sendiri merupakan gabungan dua kata
yangdisatukan yaitu wira dan usaha. Wira artinya adalah pahlawan,
laki-laki, sifat jantan, perwira. Usaha artinya kegiatan dengan mengerahkan
tenaga, pikiran atau badan untuk mencapai suatu tujuan. Dalam bahasa inggris
dikenal dengan istilah entrepreneur. Sedangkan Wirausahawan menurut Joseph Schumpeter (1934) adalah seorang inovator yang
mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui
kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk memperkenalkan
produk baru, memperkenalkan metode produksi baru, membuka pasar yang baru (new
market), memperoleh sumber pasokan baru dari bahan/ komponen baru, atau
menjalankan organisasi baru pada suatu industri.
Sikap dan perilaku merupakan suatu sifat seseorang yang
terbentuk dari kebiasaan atau yang sering dilakukan. Perilaku kewirausahaan
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor-faktor itu adalah hak
kepemilikan (property right), kemampuan/ kompetensi (competency/ability),
dan insentif (incentive), sedangkan faktor eksternalnya meliputi
lingkungan (environment). Dengan demikian Sikap dan perilaku dapat
dirubah oleh diri sendiri dan atau oleh adanya tekanan/pengaruh lingkungan.
Adanya pengaruh dari dalam diri sendiri dan dari luar lingkungan bergaul maka
tumbuhlah sikap dan perilaku individu yang spesifik. Ada 3 jenis perilaku
kewirausahaan yaitu:
1. Memulai
inisiatif.
Memulai inisiatif berarti
memiliki pola pikir yang luas dan kreatif serta suatu tekad yang bulat ingin
berwirausaha.
2. Mengorganisasi
dan mereorganisasi mekanisme sosial/ekonomi untuk merubah sumber daya dan
situasi dengan cara praktis.
Artinya seorang wirausaha harus
mampu merubah semua faktor yang mempengaruhi dalam kelangsungan usahanya secara
praktis untuk menunjang kelancaran usahanya.
3. Diterimanya
resiko
Seorang wirausaha juga harus bisa
meenerima segala resiko dalam menjalankan usahanya yaitu suatu kegagalan dalam
usahanya.
Wirausahawan
sendiri memiliki karakteristik yang dijabarkan oleh McClelland. Karakterisitik
wirausahawan menurut Mcclelland yaitu :
1. Keinginanan
untuk berprestasi
2. Keinginan
untuk bertanggung jawab
3. Preferensi
kepada resiko-resiko menengah
4. Persepsi
kepada kemungkinan berhasil
5. Rangsangan
oleh umpan balik
6. Aktifitas
energik
7. Orientasi
ke masa depan
8. Keterampilan
dalam pengorganisasian
9. Sikap
terhadap uang
Sedangkan karakteristik wirausahawan yang sukses
dengan n Ach tinggi yaitu :
a. Kemampuan
inovatif
b. Toleransi
terhadap kemenduaan
c. Keinginan
untuk berprestasi
d. Kemampuan
perencanaan realistis
e. Kepemimpinan
terorientasi kepada tujuan
f. Obyektifitas
g. Tanggung
jawab pribadi
h. Kemampuan
beradaptasi
i. Kemampuan
sebagai pengorganisasi dan administrator
Wirausahawan selain
mempunyai karakterisitik, harus juga mempunyai semangat dalam mencapai tujuan. Kebutuhan
dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan seperti yang dikemukakan oleh
Mcclelland adalah :
1. Kebutuhan
untuk beradaptasi (nAch)
N
ach adalah motivasi untuk berprsetasi, kerena itu karyawan akan berusaha
mencapai prestasi tertingginya.
2. Kebutuhan
untuk berafiliasi (n Afil)
Adalah
hasrat untuk berhugungan yang erat secara akrab dan kooperatif dengan penuh
sikap persahabatan.
3. Kebutuhan
untuk berkuasa (n Pow)
Adalah
kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana
orang-orang itu tanpa paksaan tidak akan berperilaku demikian atau mempengaruhi
orang lain.\
Dalam menjalankan jiwa
wirausaha maka perlu dicari peluang usaha baru. Peluang usaha baru dapat
ditemukan dengan menentukan sumber-sumber gagasan. Sumber gagasan dapat berupa
kebutuhan akan sumber penemuan, kebutuhan akan hobi, dengan mengamati
kecendrungan serta dat juga dengan mengamati kekurangan produk dan jasa yang
ada. Peluang usaha yang didapatkan tentunyqa harus mempertimbangkan pulang
pokok. Unsur analisa pulang pokok ini antara lain seperti biaya tetap, biaya
variable, biaya total, pendapatan total, serta keuntungan dan kerugian dan
titik pulang pokok.
Usaha yang telah
berdiri tentunya memiliki kepemilikan. Pembagian bentuk kepemilikan ini dapat
dibedakan dengan :
1. Pemilikan
tunggal (firma)
Dimilik
dan dijalankan oleh 1 orang dan pemilik tidak perlu membagi laba.
2. Kongsi
Ada
perjanjian tertulis dan dimiliki 2 orang atau lebih dengan umur perusahaan
terbatas. Pemilikan bersama atas harta.
3. Perusahaan
perseroan
Perusahaan
dengan badan hokum dan kepemilikan saham terbatas pada jumlah saham yang
dimilki dengan pemilikan dapat berpindah tangan serta kesistensi relative
stabil atau permanen.
Perusahaan
yang telah berjalan maka perlu perekrutaan sumber daya manusia. Perekrutan
sumber daya manusia dapat dilakukan dengan cara perekrutan karyawan dengan
penarikan tenaga kerja. Kemudian dengan seleksi calon karyawan berdasarkan
kemampuan yang dibutuhkan. Karyawan yang diseleksi kemudian dilatih oleh
perusahaan dengan penilaian hasil kerja apakah sesuai yang diharapkan atau
tidak. Tahapan seleksi karyawan dapat berupa penyaringan dari rekaman berkas
data kemudian dengan wawancara dilanjutkan tes kecerdasan, tes bakat, tes
kepribadian. Setalah itu dapat dilihat dari rujukan prestasi yang dilanjutkan
dengan wawancara dan pemeriksaan kesehatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar