Minggu, 05 Januari 2014

KEWIRAUSAHAAN

Menurut Soeparman Spemahamidjaja Kewirausahaan adalah suatu kemampuan (ability) dalam berfikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak tujuan, siasat kiat dan proses dalam menghadapi tantangan hidup. Kata Wirausaha sendiri merupakan gabungan dua kata yangdisatukan yaitu wira dan usaha. Wira artinya adalah pahlawan, laki-laki, sifat jantan, perwira. Usaha artinya kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran atau badan untuk mencapai suatu tujuan. Dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah entrepreneur. Sedangkan Wirausahawan menurut Joseph Schumpeter (1934) adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk memperkenalkan produk baru, memperkenalkan metode produksi baru, membuka pasar yang baru (new market), memperoleh sumber pasokan baru dari bahan/ komponen baru, atau menjalankan organisasi baru pada suatu industri. 
Sikap dan perilaku merupakan suatu sifat seseorang yang terbentuk dari kebiasaan atau yang sering dilakukan. Perilaku kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor-faktor itu adalah hak kepemilikan (property right), kemampuan/ kompetensi (competency/ability), dan insentif (incentive), sedangkan faktor eksternalnya meliputi lingkungan (environment). Dengan demikian Sikap dan perilaku dapat dirubah oleh diri sendiri dan atau oleh adanya tekanan/pengaruh lingkungan. Adanya pengaruh dari dalam diri sendiri dan dari luar lingkungan bergaul maka tumbuhlah sikap dan perilaku individu yang spesifik. Ada 3 jenis perilaku kewirausahaan yaitu:
1. Memulai inisiatif.
Memulai inisiatif berarti memiliki pola pikir yang luas dan kreatif serta suatu tekad yang bulat ingin berwirausaha.
2. Mengorganisasi dan mereorganisasi mekanisme sosial/ekonomi untuk merubah sumber daya dan situasi dengan cara praktis.           
Artinya seorang wirausaha harus mampu merubah semua faktor yang mempengaruhi dalam kelangsungan usahanya secara praktis untuk menunjang kelancaran usahanya.
3. Diterimanya resiko
Seorang wirausaha juga harus bisa meenerima segala resiko dalam menjalankan usahanya yaitu suatu kegagalan dalam usahanya.

            Wirausahawan sendiri memiliki karakteristik yang dijabarkan oleh McClelland. Karakterisitik wirausahawan menurut Mcclelland yaitu :
1.    Keinginanan untuk berprestasi
2.    Keinginan untuk bertanggung jawab
3.    Preferensi kepada resiko-resiko menengah
4.    Persepsi kepada kemungkinan berhasil
5.    Rangsangan oleh umpan balik
6.    Aktifitas energik
7.    Orientasi ke masa depan
8.    Keterampilan dalam pengorganisasian
9.    Sikap terhadap uang
Sedangkan karakteristik wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi yaitu :
a.    Kemampuan inovatif
b.    Toleransi terhadap kemenduaan 
c.    Keinginan untuk berprestasi
d.   Kemampuan perencanaan realistis
e.    Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan
f.     Obyektifitas
g.    Tanggung jawab pribadi
h.    Kemampuan beradaptasi
i.      Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator

Wirausahawan selain mempunyai karakterisitik, harus juga mempunyai semangat dalam mencapai tujuan. Kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan seperti yang dikemukakan oleh Mcclelland adalah :
1.    Kebutuhan untuk beradaptasi (nAch)
N ach adalah motivasi untuk berprsetasi, kerena itu karyawan akan berusaha mencapai prestasi tertingginya.
2.    Kebutuhan untuk berafiliasi (n Afil)
Adalah hasrat untuk berhugungan yang erat secara akrab dan kooperatif dengan penuh sikap persahabatan.
3.    Kebutuhan untuk berkuasa (n Pow)
Adalah kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa paksaan tidak akan berperilaku demikian atau mempengaruhi orang lain.\

Dalam menjalankan jiwa wirausaha maka perlu dicari peluang usaha baru. Peluang usaha baru dapat ditemukan dengan menentukan sumber-sumber gagasan. Sumber gagasan dapat berupa kebutuhan akan sumber penemuan, kebutuhan akan hobi, dengan mengamati kecendrungan serta dat juga dengan mengamati kekurangan produk dan jasa yang ada. Peluang usaha yang didapatkan tentunyqa harus mempertimbangkan pulang pokok. Unsur analisa pulang pokok ini antara lain seperti biaya tetap, biaya variable, biaya total, pendapatan total, serta keuntungan dan kerugian dan titik pulang pokok.
Usaha yang telah berdiri tentunya memiliki kepemilikan. Pembagian bentuk kepemilikan ini dapat dibedakan dengan :
1.    Pemilikan tunggal (firma)
Dimilik dan dijalankan oleh 1 orang dan pemilik tidak perlu membagi laba.
2.    Kongsi
Ada perjanjian tertulis dan dimiliki 2 orang atau lebih dengan umur perusahaan terbatas. Pemilikan bersama atas harta.
3.    Perusahaan perseroan
Perusahaan dengan badan hokum dan kepemilikan saham terbatas pada jumlah saham yang dimilki dengan pemilikan dapat berpindah tangan serta kesistensi relative stabil atau permanen.


            Perusahaan yang telah berjalan maka perlu perekrutaan sumber daya manusia. Perekrutan sumber daya manusia dapat dilakukan dengan cara perekrutan karyawan dengan penarikan tenaga kerja. Kemudian dengan seleksi calon karyawan berdasarkan kemampuan yang dibutuhkan. Karyawan yang diseleksi kemudian dilatih oleh perusahaan dengan penilaian hasil kerja apakah sesuai yang diharapkan atau tidak. Tahapan seleksi karyawan dapat berupa penyaringan dari rekaman berkas data kemudian dengan wawancara dilanjutkan tes kecerdasan, tes bakat, tes kepribadian. Setalah itu dapat dilihat dari rujukan prestasi yang dilanjutkan dengan wawancara dan pemeriksaan kesehatan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar