Sabtu, 19 Maret 2011

DISTRIBUSI FREKUENSI

Distribusi frekuensi adalah pengelompokan data kedalam beberapa kategori yang menunjukkan banyaknya data dalam setiap kategori, dan setiap data tidak dapat dimasukkan kedalam dua atau lebih kategori.
Langkah pertama dari distribusi frekuensi adalah mengurutkan data dari yang terkecil ke yang terbesar atau sebaliknya. Tujuan dari langkah ini adalah  agar memudahkan dalam melakukan perhitungan pada langkah ketiga.
Langkah kedua dari distribusi frekuensi adalah membuat kategori atau kelas yaitu data dimasukkan kedalam kategori yang sama, sehingga data dalam satu kategori mempunyai karakteristik yang sama. Untuk membuat kategori atau kelas tidak ada ketentuan pasti yang mengatur berapa banyaknya kelas. Namun demikian, disarankan untuk membuat kategori yang baik dengan mengikuti cara sebagai berikut :
1)         Menentukan banyaknya kategori atau kelas sesuai kebutuhan. Panduannya adalah menggunakan bilangan bulat terkecil k, sehingga ≥ n, dimana n adalah jumlah pengamatan atau data.
        Jumlah data n (harga saham) = 20
        Berapakah k sehingga ≥ 20; apabila k=4, maka =16, sedang apabila k=5, maka =32. Jadi nilai k yang dipilih adalah 5 karena =32 dan lebih besar dari 20. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa jumlah kategori atau kelas minimal adalah 5.
        Selanjutnya menentukan jumlah kategori/kelas digunakan rumus Sturges :

Jumlah kategori (k) = 1 + 3,322 Log n

2)         Menentukan interval kategori. Interval kategori adalah batas bawah dan batas atas dari suatu kategori. Interval kategori ditentukan sebagai berikut :



            Langkah ketiga adalah melakukan penturusan atau pentabulasian dari data mentah yang sudah diurutkan ke dalam kelas interval yang sudah dihasilkan pada langkah ketiga. Hasil penturusan disajikan sebagai berikut :
Kelas ke-
Interval
Frekuensi
Jumlah Frekuensi (F)
1
215-2.122
IIII IIII II
12
2
2.123-4.030
IIII
5
3
4.031-5.938
I
1
4
5.939-7.846
I
1
5
7.847-9.754
I
1

            Data mentah setelah diluruskan dalam interval kelas akan menjadi data berkelompok. Dari tabel diatas terlihat bahwa 12 perusahaan berada pada Kelompok 1; 5 perusahaan pada Kelompok 2; 1 perusahaan pada Kelompok 3; 1 perusahaan pada Kelompok 4; dan 1 perusahaan pada  Kelompok 5.dari distribusi frekuensi terlihat jelas bahwa harga saham Jababeka berada dalam satu kelompok dengan Bank Niaga dan Kimia Farma. Pada Kelompok 2, terdapat Berlian, Indofood, Bumi Resource, Bank Mandiri, dan Energi Mega. Pada Kelompok 3, hanya ada satu perusahaan, yaitu BCA. Pada Kelompok 4 dan Kelompok 5 hanya ada satu perusahaan, masing-masing Bukit Asam dan Telkom.
            Setelah data dikelompokkan maka akan lebih mudah mengelompokkan saham mana yang akan dipilih. Karena setiap kelas mempunyai karakteristik yang sama. Bagi pengambil keputusan atau investor tentunya akan aman apabila harga saham berada di kelas menengah atau atas, atau kelompok 3 ke atas. Bagi perusahaan yang harga sahamnya berada pada tingkat bawah, maka pengelompokkan ini dapat dijadikan dasar untuk memperbaiki kinerja perusahaan sehinga kinerja membaik dan harga saham meningkat. Disinilah pentingnya pengolahan dan penyajian data, sehingga data tersebut menjadi informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar