Kamis, 10 Maret 2011

PEOSES JUAL BELI BARANG

Ekonomi adalah suatu yang sangat menarik untuk diperbincangkan. Dan dalam ilmu ekonomi tentu kita tak bisa terlepas dari hal yang berhubungan dengan faktor seperti produsen atau konsumen ataupun proses jual beli. Dalam hal proses jual beli tentu perlu adanya komunikasi antara produsen dan konsumen ataupun antara penjual dan pembeli. Bagaimana seorang penjual dalam menyalurkan barang-barangnya untuk mendapatkan untung yang sebesar-besarnya dan bagaimana juga seorang pembeli memilih barang sesuai dengan keperluannya dan suatu saat nanti tidak merasa dirugikan oleh si penjual.
            Untuk hal ini saya bisa mencontohkan bagaimana pengalaman saya dalam membeli barang dari penjual dan bagaimana sebuah proses transaksi dalam ilmu ekonomi itu terjadi. Saya contohkan saat saya melakukan pembelian gadget permainan(playstation2).
            Dimana sebelum memutuskan membeli gadget tersebut saya harus terlebih dahulu mengukur kemampuan ekonomi saya sendiri dan juga mencari tahu barang yang akan saya beli, apakah harga barang tersebut sesuai dengan kemampuan ekonomi saya atau tidak. Setelah saya merasa mampu untuk membeli barang tersebut, kemudian saya akan mencari tempat dimana barang yang saya perlukan tersebut dijual. Dan apakah juga barang yang dijual itu sesuai dengan syarat barang yang saya perlukan. Seperti tahun dan tempat produksi barang, ataupun originalitas dari barang itu sendiri. Setelah merasa barang itu sesuai dengan yang saya perlukan, selanjutnya saya datang ke toko tempat barang dijual dan disinilah proses transaksi ekonomi akan terjadi antara saya dan penjual.
            Bagaimana pertama kali penjual akan menawarkan harga barang. Yang tak bisa dipungkiri, pedagang akan mencari keuntungan yang sebesar-besarnya atas barang yang dijual, karena memang itulah hukum ekonomi. Namun sebagai pembeli saya juga harus mempertimbangkan apakah harga barang yang ditawarkan kepada saya sesuai dengan kualitas barang itu sendiri. Dan disinilah juga akan terjadi proses tawar menawar antara saya sebagai pembeli dan si penjual barang. Terkadang tidak setiap transaksi tawar menawar menghasilkan jalan keluar yang cocok, dan jika ini terjadi bisa saja proses jual-beli tidak akan dilakukan.
            Setelah berlangsung beberapa waktu, maka terscapailah kesepakatan antara saya dan penjual barang dengan kesepakatan harga yang disetujui ¾ dari harga yang ditawarkan. Sebaiknya dalam proses tawar menawar ini sebisa mungkin tidak ada pihak yang dirugikan dalam sebuah proses transaksi atau bagaimana si penjual mendapatkan keuntungan dan sipembeli mendapatkan manfaat dari barang yang dibelinya sesuai dengan uang yang telah dikeluarkan untuk membeli barang tersebut. Sebuah proses transaksi bisa dikatakan berhasil jika barang sudah ada ditangan pembeli dan sebaliknya uang juga sudah berada ditangan penjual.
            Saran saya kepada pembeli atau produsen adalah mempertimbangkan mana barang yang sangat diperlukan untuk dibeli terlebih dahulu dan mana barang yang bisa untuk ditunda terlebih dahulu pembeliannya sampai pada saat barang tersebut benar-benar dibutuhkan, untuk menghindari adanya minus pada neraca keuangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar