1. Kind Of Blue - Miles Davis
2. A Love Supreme - John Coltrane
3. Mingus Ah Um - Charles Mingus
4. Brilliant Corners - Thelonious Monk
5. Time Out - Dave Brubeck
6. The Blues & The Abstract Truth - Oliver Nelson
7. The Incredible Jazz Guitar - Wes Montgomery
8. Song For My Father - Horace Silver
9. Out To Lunch - Eric Dolphy
10. The Shape Of Jazz To Come - Ornette Coleman
11. Virtuoso - Joe Pass
12. Giant Steps - John Coltrane
13. In A Silent Way - Miles Davis
14. Somethin' Else - Cannonball Adderley
15. Idle Moments - Grant Green
16. Inner Mounting Flame - Mahavishnu Orchestra
17. Sax Colossus - Sonny Rollins
18. Speak No Evil - Wayne Shorter
19. Heavy Weather - Weather Report
20. Sidewinder - Lee Morgan
21. Birth Of The Cool - Miles Davis
22. Black Codes (From The Underground) - Wynton Marsalis
23. Conference Of The Birds - Dave Holland
24. Monk's Dream - Thelonius Monk
25. Bright Size Life - Pat Metheny
26. Maiden Voyage - Herbie Hancock
27. My Favorite Things - John Coltrane
28. Spectrum - Billy Cobham
29. Percussion Bitter Sweet - Max Roach
30. Jaco Pastorius - Jaco Pastorius
31. Midnight Blue - Kenny Burrell
32. Birds Of Fire - Mahavishnu Orchestra
33. Go - Dexter Gordon
34. Getz/Gilberto - Stan Getz & Joao Gilberto
35. And His Mother Called Him Bill - Duke Ellington
36. The Real McCoy - McCoy Tyner
37. Romantic Warrior - Return To Forever
38. Milestones - Miles Davis
39. Hand Jive - John Scofield
40. Moanin - Art Blakey
41. Night Hawk - Coleman Hawkins
42. Django - Modern Jazz Quartet
43. Now He Sings, Now He Sobs - Chick Corea
44. Time Is Of The Essence - Michael Brecker
45. Supersonic Jazz - Sun Ra
46. Bird & Diz - Charlie Parker/Dizzy Gillespie
47. Blue Train - John Coltrane
48. The Black Saint & The Sinner Lady - Charles Mingus
49. Mister Magic - Grover Washington Jr.
50. One Of A Kind - Bill Bruford
51. Bumpin' - Wes Montgomery
52. Miles Ahead - Miles Davis
53. Elegant Gypsy - Al DiMeola
54. Headhunters - Herbie Hancock
55. Bitches Brew - Miles Davis
56. Empyrean Isles - Herbie Hancock
57. Cool Struttin' - Sonny Clark
58. The Great Summit - Duke Ellington/Louis Armstrong
59. Blues & Roots - Charles Mingus
60. Invitation To Openness - Les McCann
61. Rip, Rig & Panic - Rahsaan Roland Kirk
62. Soul Station - Hank Mobley
63. For Django - Joe Pass
64. Open Sesame - Freddie Hubbard
65. Play - Mike Stern
66. Ezz-thetics - George Russell
67. Point Of Departure - Andrew Hill
68. Living Legend - Art Pepper
69. Byrd In Flight - Donald Byrd
70. Life Time - Tony Williams
71. Solo Flight - Charlie Christian
72. Takin' Off - Herbie Hancock
73. Upfront - David Sanborn
74. Back At The Chicken Shack - Jimmy Smith
75. Study In Brown - Clifford Brown & Max Roach
76. Black Unity - Pharoah Sanders
77. Breezin' - George Benson
78. Solo Guitar - Ted Greene
79. Gateway - Dave Holland
80. The Elektric Band - Chick Corea
81. Infinity - McCoy Tyner
82. Money Jungle - Duke Ellington
83. The Far East Suite - Duke Ellington
84. We Free Kings - Rahsaan Roland Kirk
85. Timeless - John Abercrombie
86. Secret Story - Pat Metheny
87. Out Of The Cool - Gil Evans
88. Pure Desmond - Paul Desmond
89. Moonlighting - The Rippingtons
90. Arbour Zena - Keith Jarrett
91. Blues Dream - Bill Frisell
92. Return - Bill Connors
93. Mosaic - Art Blakey
94. Unit Structure - Cecil Taylor
95. Crossing - Oregon
96. Snide Remarks - Bill Stewart
97. Thembi - Pharoah Sanders
98. Plays W. C. Handy - Louis Armstrong
99. Spaces - Larry Coryell
100. Unity - Larry Young
Selasa, 07 Januari 2014
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Sistem Pendidikan Nasional (sebaiknya Anda tahu!)
Pelaksanaan pendidikan nasional berlandaskan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
.: Jalur Pendidikan
Jalur pendidikan terdiri atas:
1. pendidikan formal,
2. nonformal, dan
3. informal.
Jalur Pendidikan Formal
Jenjang pendidikan formal terdiri atas:
1. pendidikan dasar,
2. pendidikan menengah,
3. dan pendidikan tinggi.
Jenis pendidikan mencakup:
1. pendidikan umum,
2. kejuruan,
3. akademik,
4. profesi,
5. vokasi,
6. keagamaan, dan
7. khusus.
Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.
Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar.
Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar bagi setiap warga negara yang berusia 6 (enam) tahun pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya.
Pendidikan dasar berbentuk:
Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat; serta
Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat.
Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar.
Pendidikan menengah terdiri atas:
1. pendidikan menengah umum, dan
2. pendidikan menengah kejuruan.
Pendidikan menengah berbentuk:
1. Sekolah Menengah Atas (SMA),
2. Madrasah Aliyah (MA),
3. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan
4. Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.
Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
Perguruan tinggi dapat berbentuk:
1. akademi,
2. politeknik,
3. sekolah tinggi,
4. institut, atau
5. universitas.
Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program akademik, profesi, dan/atau vokasi.
Pendidikan Nonformal
Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.
Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional.
Pendidikan nonformal meliputi:
1. pendidikan kecakapan hidup,
2. pendidikan anak usia dini,
3. pendidikan kepemudaan,
4. pendidikan pemberdayaan perempuan,
5. pendidikan keaksaraan,
6. pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja,
7. pendidikan kesetaraan, serta
8. pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.
Satuan pendidikan nonformal terdiri atas:
1. lembaga kursus,
2. lembaga pelatihan,
3. kelompok belajar,
4. pusat kegiatan belajar masyarakat, dan
5. majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis.
Kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan.
Pendidikan Informal
Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.
Hasil pendidikan informal diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan.
.: Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar.
Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal.
Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk:
1. Taman Kanak-kanak (TK),
2. Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat.
Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk:
1. Kelompok Bermain (KB),
2. Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat.
Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.
.: Pendidikan Kedinasan
Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh departemen atau lembaga pemerintah nondepartemen.
Pendidikan kedinasan berfungsi meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam pelaksanaan tugas kedinasan bagi pegawai dan calon pegawai negeri suatu departemen atau lembaga pemerintah nondepartemen.
Pendidikan kedinasan diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal dan nonformal.
.: Pendidikan Keagamaan
Pendidikan keagamaan diselenggarakan oleh Pemerintah dan/atau kelompok masyarakat dari pemeluk agama, sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pendidikan keagamaan dapat diselenggarakan pada jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal.
Pendidikan keagamaan berbentuk:
1. pendidikan diniyah,
2. pesantren,
3. pasraman,
4. pabhaja samanera, dan bentuk lain yang sejenis.
.: Pendidikan Jarak Jauh
Pendidikan jarak jauh dapat diselenggarakan pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.
Pendidikan jarak jauh berfungsi memberikan layanan pendidikan kepada kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka atau reguler.
Pendidikan jarak jauh diselenggarakan dalam berbagai bentuk, modus, dan cakupan yang didukung oleh sarana dan layanan belajar serta sistem penilaian yang menjamin mutu lulusan sesuai dengan standar nasional pendidikan.
.: Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus
Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.
Pendidikan layanan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik di daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat adat yang terpencil, dan/atau mengalami bencana alam, bencana sosial, dan tidak mampu dari segi ekonomi.
**Warga negara asing dapat menjadi peserta didik pada satuan pendidikan yang diselenggarakan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sumber : unindra.ac.id
Pelaksanaan pendidikan nasional berlandaskan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
.: Jalur Pendidikan
Jalur pendidikan terdiri atas:
1. pendidikan formal,
2. nonformal, dan
3. informal.
Jalur Pendidikan Formal
Jenjang pendidikan formal terdiri atas:
1. pendidikan dasar,
2. pendidikan menengah,
3. dan pendidikan tinggi.
Jenis pendidikan mencakup:
1. pendidikan umum,
2. kejuruan,
3. akademik,
4. profesi,
5. vokasi,
6. keagamaan, dan
7. khusus.
Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.
Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar.
Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar bagi setiap warga negara yang berusia 6 (enam) tahun pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya.
Pendidikan dasar berbentuk:
Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat; serta
Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat.
Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar.
Pendidikan menengah terdiri atas:
1. pendidikan menengah umum, dan
2. pendidikan menengah kejuruan.
Pendidikan menengah berbentuk:
1. Sekolah Menengah Atas (SMA),
2. Madrasah Aliyah (MA),
3. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan
4. Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.
Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
Perguruan tinggi dapat berbentuk:
1. akademi,
2. politeknik,
3. sekolah tinggi,
4. institut, atau
5. universitas.
Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program akademik, profesi, dan/atau vokasi.
Pendidikan Nonformal
Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.
Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional.
Pendidikan nonformal meliputi:
1. pendidikan kecakapan hidup,
2. pendidikan anak usia dini,
3. pendidikan kepemudaan,
4. pendidikan pemberdayaan perempuan,
5. pendidikan keaksaraan,
6. pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja,
7. pendidikan kesetaraan, serta
8. pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.
Satuan pendidikan nonformal terdiri atas:
1. lembaga kursus,
2. lembaga pelatihan,
3. kelompok belajar,
4. pusat kegiatan belajar masyarakat, dan
5. majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis.
Kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan.
Pendidikan Informal
Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.
Hasil pendidikan informal diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan.
.: Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar.
Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal.
Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk:
1. Taman Kanak-kanak (TK),
2. Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat.
Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk:
1. Kelompok Bermain (KB),
2. Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat.
Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.
.: Pendidikan Kedinasan
Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh departemen atau lembaga pemerintah nondepartemen.
Pendidikan kedinasan berfungsi meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam pelaksanaan tugas kedinasan bagi pegawai dan calon pegawai negeri suatu departemen atau lembaga pemerintah nondepartemen.
Pendidikan kedinasan diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal dan nonformal.
.: Pendidikan Keagamaan
Pendidikan keagamaan diselenggarakan oleh Pemerintah dan/atau kelompok masyarakat dari pemeluk agama, sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pendidikan keagamaan dapat diselenggarakan pada jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal.
Pendidikan keagamaan berbentuk:
1. pendidikan diniyah,
2. pesantren,
3. pasraman,
4. pabhaja samanera, dan bentuk lain yang sejenis.
.: Pendidikan Jarak Jauh
Pendidikan jarak jauh dapat diselenggarakan pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.
Pendidikan jarak jauh berfungsi memberikan layanan pendidikan kepada kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka atau reguler.
Pendidikan jarak jauh diselenggarakan dalam berbagai bentuk, modus, dan cakupan yang didukung oleh sarana dan layanan belajar serta sistem penilaian yang menjamin mutu lulusan sesuai dengan standar nasional pendidikan.
.: Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus
Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.
Pendidikan layanan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik di daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat adat yang terpencil, dan/atau mengalami bencana alam, bencana sosial, dan tidak mampu dari segi ekonomi.
**Warga negara asing dapat menjadi peserta didik pada satuan pendidikan yang diselenggarakan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sumber : unindra.ac.id
ORGANISASI
Organisasi dalam proses terbentuknya harus memiliki manfaat
dan tujuan. Tujuan dari organisasi sendiri adalah :
1. Standar pengawasan, yaitu mencocokan
pelaksanaan dengan perencanaannya.
2. Mengetahui kapan pelaksanaan dan
selesainya suatu kegiatan.
3. Mengetahui siapa saja yang terlibat
(struktur organisasinya), baik kualifikasinya
maupun kuantitasnya.
4. Mendapatkan kegiatan yang sistematis
termasuk biaya dan kualitas pekerjaan.
5. Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang
tidak produktif dan menghemat, biaya, tenaga, dan waktu.
6. Memberikan gambaran yang menyeluruh
mengenai kegiatan pekerjaan.
7. Menyerasikan dan memadukan beberapa
subkegiatan.
8. Mendeteksi hambatan kesulitan yang
bakal ditemui.
9.
Mengarahkan pada pencapaian tujuan.
Fayol
mengusulkan empat belas prinsip yang menurutnya dapat digunakan secara
universal dan dapat diajarkan di sekolah-sekolah dan universitas-universitas.
Banyak dari prinsip organisasi tersebut, meskipun kurang keuniversalannya, diikuti
secara luas oleh para manajer dewasa ini:
1. Pembagian kerja, Prinsip ini sama
dengan “pembagian kerja” Adam Smith. Spesialisasi menambah hasil kerja dengan
cara membuat para pekerja lebih efisien.
2. Wewenang, Manajer harus dapat
member perintah. Wewenang memberikan hak ini kepadanya,. Tetapi wewenang
berjalan seiring dengan tanggung jawab. Jika wewenang digunakan, timbullah
tanggung jawab. Agar efektif, wewenang seorang manajer harus sama dengan
tanggung jawabnya.
3. Disiplin, Para pegawai harus
mentaati dan menghormati peraturan yang mengatur organisasi. Disiplin yang baik
merupakan hasil dari kepemimpinan yang efektif, suatu saling pengertian yang
jelas antara manajemen dan para pekerja tentang peraturan organisasi serta
penerapan hukuman yang adil bagi yang menyimpang dari peraturan tersebut.
4. Kesatuan komando, Setiap pegawai
seharusnya menerima perintah hanya dari seorang atasan.
5. Kesatuan arah, Setiap kelompok
aktivitas organisasi yang mempunyai tujuan sama harus dipimpin oleh seorang
manjer dengan menggunakan sebuah rencana.
6. Mendahulukan kepentingan umum di
atas kepentingan individu. Kepentingan seorang pegawai atau kelompok pegawai
tidak boleh mendahulukan kepentingan organisasi secara keseluruhan.
7. Remunarasi, Para pekerja harus
digaji sesuai dengan jasa yang mereka berikan.
8. Sentralisasi, ini merujuk kepada
sejauh mana para bawahan terlibat dalam pengambilan keputusan. Apakah
pengambilan keputusan itu disentralisasi (pada manajemen) atau disentralisasi
(pada para bawahan) adalah proporsi yang tepat. Kuncinya terletak pada
bagaimana menemukan tingkat sentralisasi yang optimal untuk setiap situasi.
9. Rantai scalar, Garis wewenang dari manajemen puncak sampai ke tingkat yang paling rendah merupakan rantai scalar. Komunikasi harus mengikuti rantai ini. Tetapi, jika dengan mengikuti rantai tersebut malah tercipta kelambatan, komunikasi silang dapat diizinkan jika disetujui oleh semua pihak, sedangkan atasan harus diberitahhu.
10. Tata tertib, Orang dan bahan harus ditempatkan pada tempat dari waktu yang tepat.
11. Keadilan, Para manajer harus selalu baik dan jujur terhadap para bawahan
12. Stabilitas masa kerja para pegawai, Perputaran (turnover) pegawai yang tinggi adalah tidak efisien. Manajemen harus menyediakan perencanaan personalia yang teratur dan memastikan bahwa untuk mengisi kekosongan harus selalu adda pengganti
13. Inisiatif, Para pegawai yang diizinkan menciptakan dan melaksanakan rencana-rencana akan berusaha keras
14. Esprit de corps, Mendorong team spirit akan mmembangun keselarasan dan persatuan di dalam organisasi (dari sebuah sumber buku)
9. Rantai scalar, Garis wewenang dari manajemen puncak sampai ke tingkat yang paling rendah merupakan rantai scalar. Komunikasi harus mengikuti rantai ini. Tetapi, jika dengan mengikuti rantai tersebut malah tercipta kelambatan, komunikasi silang dapat diizinkan jika disetujui oleh semua pihak, sedangkan atasan harus diberitahhu.
10. Tata tertib, Orang dan bahan harus ditempatkan pada tempat dari waktu yang tepat.
11. Keadilan, Para manajer harus selalu baik dan jujur terhadap para bawahan
12. Stabilitas masa kerja para pegawai, Perputaran (turnover) pegawai yang tinggi adalah tidak efisien. Manajemen harus menyediakan perencanaan personalia yang teratur dan memastikan bahwa untuk mengisi kekosongan harus selalu adda pengganti
13. Inisiatif, Para pegawai yang diizinkan menciptakan dan melaksanakan rencana-rencana akan berusaha keras
14. Esprit de corps, Mendorong team spirit akan mmembangun keselarasan dan persatuan di dalam organisasi (dari sebuah sumber buku)
Konsep pembagian tenaga kerja
diberikan pada berbagai bagian tugas tertentu diantara sejumlah anggota
organisasi sehingga produksi dibagi menjadi sejumlah
langkah-langkah/tugas-tugas dengan tanggung jawab penyelesaian yang diberikan
pada individu tertentu. Terdapat juga keuntungan dan kerugian Pembagian Tenaga
Kerja. Berikut ini adalah keuntungan pembagian tenaga kerja.
1. Pekerja
berspesialisasi dalam tugas tertentu sehingga keterampilan dalam tugas tertentu
meningkat,
2. Tenaga kerja
tidak kehilangan waktu dari satu tugas ke tugas yang lain,
3. Pekerja
memusatkan diri pada satu pekerjaan dan membuat pekerjaan lebih mudah dan
efisien, dan
4. Pekerja
hanya perlu mengetahui bagaimana melaksanakan bagian tugas dan bukan proses
keseluruhan produk.
Selain keutungan pembagian tenaga
kerja terdapat juga kerugian pembagian tenaga kerja. Berikut ini adalah
kerugian pembagian tenaga kerja.
1. Pembagian
kerja hanya dipusatkan pada efisiensi dan manfaat ekonomi yang mengabaikan
variabel manusia, dan
2. Kerja yang
terspesialisasi cenderung menjadi sangat membosankan yang akan berakibat
tingkat produksi menurun.
Menurut Chester Barnard akan makin
banyak perintah manajer yang diterima dalam jangka panjang apabila terdapat
hal-hal mengenai jika :
1. Saluran
formal dari komunikasi digunakan oleh manajer dan dikenal semua anggota
organisasi,
2. Tiap anggota
organisasi telah menerima saluran komunikasi formal melalui mana dia menerima
perintah,
3. Lini
komunikasi antara manajer bawahan bersifat langsung,
4. Rantai
komando yang lengkap,
5. Manajer
memiliki keterampilan komunikasi yang memadai,
6. Manajer
menggunakan lini komunikasi formal hanya untuk urusan organisasional, dan
7. Suatu
perintah secara otentik memang berasal dari manajer.
Minggu, 05 Januari 2014
PERBAIKAN SISTEM TRANSPORTASI JAKARTA
Ahli tata kota Marco
Kusumawijaya mengatakan karena sudah sangat dibutuhkan, perbaikan sarana
transportasi di Jakarta harus dimulai dari yang sederhana terlebih dahulu
dengan menggunakan anggaran pemerintah daerah.
Menurut Marco, pembenahan sistem transportasi Jakarta harus dimulai dengan memperbaiki sistem bus karena biayanya relatif murah.
“Menurut saya tepat jika kita mulai dengan memperbaiki sistem bus dulu. Kapasitas sistem bus kita ini mesti ditingkatkan antara tiga sampai lima kali, dan itu biayanya relatif murah. Tetapi memang memerlukan pembenahan sistem, dan perbaikannya itu berkesinambungan karena yang diperbaiki adalah manajemen dan sumber daya manusianya,” ujar Marco, yang juga direktur Rujak Center for Urban Studies, kepada VOA di Jakarta.
Menurut Marco, pembenahan sistem transportasi Jakarta harus dimulai dengan memperbaiki sistem bus karena biayanya relatif murah.
“Menurut saya tepat jika kita mulai dengan memperbaiki sistem bus dulu. Kapasitas sistem bus kita ini mesti ditingkatkan antara tiga sampai lima kali, dan itu biayanya relatif murah. Tetapi memang memerlukan pembenahan sistem, dan perbaikannya itu berkesinambungan karena yang diperbaiki adalah manajemen dan sumber daya manusianya,” ujar Marco, yang juga direktur Rujak Center for Urban Studies, kepada VOA di Jakarta.
“Berbeda kalau kita membuat MRT itu kan seolah-olah membangun sistem baru, tetapi kadang-kadang kita ini pintar membangun sistem baru tetapi yang lama dibiarkan membusuk nanti mengganggu juga ke keseluruhannya.”
Marco berpendapat, upaya memperbaiki sistem transportasi di Jakarta dapat menggunakan anggaran negara dan anggaran pemerintah daerah. Jika rencana perbaikan berupa investasi besar, misalnya kereta bawah tanah dan monorel, menurutnya, harus melalui pemerintah pusat karena butuh biaya besar. Kemungkinan, ditambahkannya, pemerintah pusat juga akan berupaya kerjasama dengan investor lokal dan asing.
Sebelumnya, Menteri Koordinasi bidang Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan pemerintah pusat sangat mendukung upaya pemerintah daerah Jakarta untuk meningkatkan sistem transportasi.
“Sebetulnya DKI sudah punya planning, planningnya adalah membentuk semacam elevated busway (jalur bus yang dinaikkan). Silakan, apakah dilanjutkan monorel, atau elevated busway atau apapun namanya, yang penting itu berjalan,” ujar Hatta.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Suryo Bambang Sulisto mengatakan bahwa jika pihak swasta akan dilibatkan dalam pembangunan sistem transportasi Jakarta, investor siap berinvestasi. Ia menambahkan, kemacetan dan minimnya fasilitas transportasi yang layak di Jakarta sangat mengganggu kinerja ekonomi di pusat ibu kota dan berpengaruh negatif terhadap ekonomi nasional.
“Siap untuk terjun, kalau perlu kita berinvestasi disitu, problem masalah kemacetan ini sudah sangat parah dan saya kira nggak bisa lagi ditolerir,” ujar Suryo.
Saat melakukan kunjungan ke berbagai lokasi untuk mengetahui secara langsung sarana transportasi ibu kota beberapa waktu lalu, Gubernur Jakarta yang baru, Joko Widodo, terkejut dengan kondisi yang ada saat ini.
“Kopaja, Metro Mini yang dulu saya naiki tahun 1985 sekarang masih ada. Ada yang [sudah berusia] 15, 20, 30 tahun. Kendaraan itu sudah tidak layak. Bus itu sudah tidak layak. Ini di ibukota negara, sehingga perlu ada peremajaan total, entah dengan pola subsidi atau hibah,” ujar Joko.
Selain perbaikan sarana transportasi berupa angkutan umum, pemerintah pusat dan daerah juga berencana meningkatkan ruas jalan. Pemerintah Daerah Jakarta mencatat dari panjang jalan yang ada di Jakarta saat ini mencapai 7.200 kilo meter, hanya 60 persen dalam kondisi layak digunakan.
Dengan pertumbuhan jumlah kendaraan sekitar 1.200 unit per hari, sementara pertumbuhan panjang dan luas jalan sekitar 0,01 persen per tahun, Jakarta diperkirakan macet total pada 2014 mendatang.
Selain itu, luas wilayah daratan Jakarta sekitar 661 kilometer persegi harus menanggung aktivitas masyarakat yang berjumlah sekitar 12 juta orang pada siang hari dan sekitar 10 juta orang pada malam hari.
KEWIRAUSAHAAN
Menurut Soeparman Spemahamidjaja Kewirausahaan
adalah suatu kemampuan (ability)
dalam berfikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber
daya, tenaga penggerak tujuan, siasat kiat dan proses dalam menghadapi
tantangan hidup. Kata Wirausaha sendiri merupakan gabungan dua kata
yangdisatukan yaitu wira dan usaha. Wira artinya adalah pahlawan,
laki-laki, sifat jantan, perwira. Usaha artinya kegiatan dengan mengerahkan
tenaga, pikiran atau badan untuk mencapai suatu tujuan. Dalam bahasa inggris
dikenal dengan istilah entrepreneur. Sedangkan Wirausahawan menurut Joseph Schumpeter (1934) adalah seorang inovator yang
mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui
kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk memperkenalkan
produk baru, memperkenalkan metode produksi baru, membuka pasar yang baru (new
market), memperoleh sumber pasokan baru dari bahan/ komponen baru, atau
menjalankan organisasi baru pada suatu industri.
Sikap dan perilaku merupakan suatu sifat seseorang yang
terbentuk dari kebiasaan atau yang sering dilakukan. Perilaku kewirausahaan
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor-faktor itu adalah hak
kepemilikan (property right), kemampuan/ kompetensi (competency/ability),
dan insentif (incentive), sedangkan faktor eksternalnya meliputi
lingkungan (environment). Dengan demikian Sikap dan perilaku dapat
dirubah oleh diri sendiri dan atau oleh adanya tekanan/pengaruh lingkungan.
Adanya pengaruh dari dalam diri sendiri dan dari luar lingkungan bergaul maka
tumbuhlah sikap dan perilaku individu yang spesifik. Ada 3 jenis perilaku
kewirausahaan yaitu:
1. Memulai
inisiatif.
Memulai inisiatif berarti
memiliki pola pikir yang luas dan kreatif serta suatu tekad yang bulat ingin
berwirausaha.
2. Mengorganisasi
dan mereorganisasi mekanisme sosial/ekonomi untuk merubah sumber daya dan
situasi dengan cara praktis.
Artinya seorang wirausaha harus
mampu merubah semua faktor yang mempengaruhi dalam kelangsungan usahanya secara
praktis untuk menunjang kelancaran usahanya.
3. Diterimanya
resiko
Seorang wirausaha juga harus bisa
meenerima segala resiko dalam menjalankan usahanya yaitu suatu kegagalan dalam
usahanya.
Wirausahawan
sendiri memiliki karakteristik yang dijabarkan oleh McClelland. Karakterisitik
wirausahawan menurut Mcclelland yaitu :
1. Keinginanan
untuk berprestasi
2. Keinginan
untuk bertanggung jawab
3. Preferensi
kepada resiko-resiko menengah
4. Persepsi
kepada kemungkinan berhasil
5. Rangsangan
oleh umpan balik
6. Aktifitas
energik
7. Orientasi
ke masa depan
8. Keterampilan
dalam pengorganisasian
9. Sikap
terhadap uang
Sedangkan karakteristik wirausahawan yang sukses
dengan n Ach tinggi yaitu :
a. Kemampuan
inovatif
b. Toleransi
terhadap kemenduaan
c. Keinginan
untuk berprestasi
d. Kemampuan
perencanaan realistis
e. Kepemimpinan
terorientasi kepada tujuan
f. Obyektifitas
g. Tanggung
jawab pribadi
h. Kemampuan
beradaptasi
i. Kemampuan
sebagai pengorganisasi dan administrator
Wirausahawan selain
mempunyai karakterisitik, harus juga mempunyai semangat dalam mencapai tujuan. Kebutuhan
dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan seperti yang dikemukakan oleh
Mcclelland adalah :
1. Kebutuhan
untuk beradaptasi (nAch)
N
ach adalah motivasi untuk berprsetasi, kerena itu karyawan akan berusaha
mencapai prestasi tertingginya.
2. Kebutuhan
untuk berafiliasi (n Afil)
Adalah
hasrat untuk berhugungan yang erat secara akrab dan kooperatif dengan penuh
sikap persahabatan.
3. Kebutuhan
untuk berkuasa (n Pow)
Adalah
kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana
orang-orang itu tanpa paksaan tidak akan berperilaku demikian atau mempengaruhi
orang lain.\
Dalam menjalankan jiwa
wirausaha maka perlu dicari peluang usaha baru. Peluang usaha baru dapat
ditemukan dengan menentukan sumber-sumber gagasan. Sumber gagasan dapat berupa
kebutuhan akan sumber penemuan, kebutuhan akan hobi, dengan mengamati
kecendrungan serta dat juga dengan mengamati kekurangan produk dan jasa yang
ada. Peluang usaha yang didapatkan tentunyqa harus mempertimbangkan pulang
pokok. Unsur analisa pulang pokok ini antara lain seperti biaya tetap, biaya
variable, biaya total, pendapatan total, serta keuntungan dan kerugian dan
titik pulang pokok.
Usaha yang telah
berdiri tentunya memiliki kepemilikan. Pembagian bentuk kepemilikan ini dapat
dibedakan dengan :
1. Pemilikan
tunggal (firma)
Dimilik
dan dijalankan oleh 1 orang dan pemilik tidak perlu membagi laba.
2. Kongsi
Ada
perjanjian tertulis dan dimiliki 2 orang atau lebih dengan umur perusahaan
terbatas. Pemilikan bersama atas harta.
3. Perusahaan
perseroan
Perusahaan
dengan badan hokum dan kepemilikan saham terbatas pada jumlah saham yang
dimilki dengan pemilikan dapat berpindah tangan serta kesistensi relative
stabil atau permanen.
Perusahaan
yang telah berjalan maka perlu perekrutaan sumber daya manusia. Perekrutan
sumber daya manusia dapat dilakukan dengan cara perekrutan karyawan dengan
penarikan tenaga kerja. Kemudian dengan seleksi calon karyawan berdasarkan
kemampuan yang dibutuhkan. Karyawan yang diseleksi kemudian dilatih oleh
perusahaan dengan penilaian hasil kerja apakah sesuai yang diharapkan atau
tidak. Tahapan seleksi karyawan dapat berupa penyaringan dari rekaman berkas
data kemudian dengan wawancara dilanjutkan tes kecerdasan, tes bakat, tes
kepribadian. Setalah itu dapat dilihat dari rujukan prestasi yang dilanjutkan
dengan wawancara dan pemeriksaan kesehatan.
Langganan:
Postingan (Atom)